Aliran massa udara di wilayah Indonesia selatan ekuator umumnya didominasi angin timuran, sedangkan bagian utara ekuator didominasi angin baratan. Di sekitar ekuator terjadi daerah belokan angin, sedangkan pola siklonal terbentuk di sebelah barat Sumatera, sekitar Maluku dan sebelah utara Papua. Pola aliran massa udara ini umumnya relatif sama dengan normalnya. Dasarian I November 2020 diprediksi masih didominasi pola aliran massa udara yang relatif mirip dengan Dasarian III Oktober.
Analisis Dasarian III Oktober 2020 menunjukkan MJO aktif di fase 7 (Pasifik barat) dan diprediksi melemah kemudia aktif kembali di fase 8 pada akhir dasarian I November 2020. Berdasarkan peta prediksi spasial OLR, terdapat wilayah subsiden/ lebih kering di wilayah Indonesia bagian barat dan meluas ke timur hingga dasarian II November 2020. ?
Dasarian III Oktober 2020, Indeks ENSO masih pada kriteria La Ni�a dan sudah berlangsung selama sembilan dasarian terakhir. Terdapat peluang untuk berlanjut dan menuju La Ni�a Moderat hingga periode AMJ'21 (April-Mei-Juni 2021). Indeks Dipole Mode saat ini berada pada kategori Netral dan diprediksi akan tetap Netral hingga April 2021.
Daerah pembentukan awan (OLR = 220 W/m2) pada dasarian III Oktober terjadi di Sumatera, Kalimantan bagian barat, Jawa bagian barat hingga tengah dan Papua. Dibandingkan dengan klimatologisnya, tutupan awan di wilayah Indonesia umumnya lebih banyak.
Dasarian III Oktober 2020, kelembapan udara relatif pada lapisan permukaan umumnya di atas 80%. Kelembapan dengan nilai di atas 90% teramati di sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa bagian barat, Kalimantan dan Papua. Kelembapan udara relatif pada lapisan permukaan diprediksi umumnya di atas 80% hingga Dasarian III November 2020.
Dasarian III Oktober 2020, suhu rata-rata permukaan berkisar 22-28?C dan diprediksi dasarian I - III November 2020 umumnya berkisar 22-30?C. Suhu minimum diprediksi umumnya berkisar 18-26 ?C dan suhu maksimum diprediksi umumnya berkisar 28-36 ?C.
Peringatan Dini Iklim Ekstrem untuk satu Kabupaten di Provinsi NTT yang berpotensi mengalami kekeringan meteorologis pada klasifikasi siaga dan awas hingga dua dasarian kedepan.
Curah hujan tinggi (150 - 300 mm/dasarian) terjadi di pesisir timur Aceh, Sumatera Utara bagian utara, sebagian Sumatera Barat, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah bagian barat, sebagian Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah bagian utara, Kalimantan Utara bagian utara, Papua Barat bagian tengah, dan sebagian Papua. Sifat hujan pada Dasarian III Oktober 2020 umumnya Bawah Normal - Normal.
Berdasarkan jumlah ZOM, 34 % wilayah Indonesia telah masuk musim hujan dan 66 % wilayah masih mengalami musim kemarau.
Prakiraan hujan kategori tinggi (> 150 mm/dasarian) pada November I berada di Bengkulu bagian utara, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah bagian selatan, dan Papua bagian tengah; Pada November II berada di Aceh bagian barat, Sumatera Utara bagian barat, Sumatera Barat bagian selatan dan Papua bagian tengah; Pada November III berada di sebagian Aceh, Sumatera Utara bagian barat, Sebagian Bengkulu, Jawa Barat bagian selatan, pesisir barat Kalimantan Barat, dan Papua bagian tengah.
Prakiraan Hujan > 300 mm
Berpeluang terjadi di Aceh, Sumatera Utara serta pesisir barat Sumatera lainnya, P. Bangka bagian utara, Banten bagian selatan, Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat,Kalimantan Timur bagian barat, Kallimantan Utara bagian timur, Sulawesi bagian barat, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Berpeluang terjadi di pesisir barat Aceh, pesisir barat Sumatera Utara, sebagian besar Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalbar bagian timur, Kalteng bagian utara, sebagian Kaltim, sebagian besar Sulawesi, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Berpeluang terjadi di Aceh, sebagian Jawa Barat, Kalteng bagian utara, sebagian Kaltim, sebagian Kaltara, sebagian besar Sulawesi, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.